Senin, 07 Juli 2014

Arsitek dan Estetika Bangunan


Print E-mail

Mengapa Arsitek perlu membicarakan estetika?

Tentu saja perlu dan cukup penting agar estetika bangunan lebih mudah dipahami dengan suatu alat, karena biasanya estetika ukurannya berbeda bagi setiap orang. Sama seperti sebuah bahasa, bila tidak ada bahasa, maka pengetahuan tidak tertularkan. Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi.


Estetika yang berbeda dicari untuk mendapatkan pengalaman estetis lain, misalnya turis luar negeri datang ke Bali. Estetika meskipun berkaitan dengan 'rasa' saat melihat bangunan juga dapat dibangun melalui aplikasi teori arsitektur. Inilah mengapa estetika patut dibahasakan dan dibahas dalam alat yang bernama komunikasi. Estetika dapat dimengerti dan dikembangkan melalui pemahaman berbagai hal menyangkut teori estetika, menjadi dasar bagi banyak cabang seni. Namun melihat berbagai dimensi yang mempengaruhi bagaimana seorang manusia mengapresiasi keindahan, estetika hanyalah sebuah media untuk mencoba menjelaskan apa yang disebut indah, namun tidak pernah bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam benak seseorang berkaitan dengan sensasi keindahan. Dalam teori tentang estetika, dicoba dijelaskan berbagai sisi yang 'tersentuh' oleh keindahan sebuah obyek. Jadi, apa yang indah bagi saya belum tentu indah bagi Anda.

Mengapa preferensi berbeda? Apakah melulu hanya sebuah perbedaan genetika atau faktor psikologis? Sebuah bangunan bisa jadi menarik bagi seseorang, namun tidak untuk yang lain. Determinasi estetika dalam pikiran tidak melulu ditumbuhkan melalui faktor-faktor eksternal yang hadir dari luar seorang subyek, namun juga hadir dari perangkat pengenalan dalam dirinya. Karenanya arsitektur tidak selalu cukup hanya dipelajari melalui ilmu estetika yang dangkal dan obyektif semata, perlu pendekatan subyektif untuk mengetahui sebuah preferensi.

Karenanya, arsitek yang berhasil dengan sebuah obyek arsitektural biasanya berhasil dengan mengetahui lebih jauh tentang sisi subyektif klien, misalnya dengan proses berbincang-bincang dengan seorang klien. Ini menjadikan arsitektur yang didasarkan pada intuisi saat mendesain, selain bisa juga merupakan wadah kreativitas dari implementasi teori estetika.

Keindahan memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah bangunan seperti misalnya rumah tinggal, dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain;
subyektifitas diri sendiri. Sensasi hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu obyek menggairahkan 'limbic' dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan otak kita mengatakan sesuatu itu 'indah'.

pengaruh dari lingkungan/masyarakat tentang apa yang disebut indah. Antara lain:
pendidikan : apa yang ditanamkan dunia edukasi tentang keindahan, mungkin merupakan suatu pandangan yang ditekankan terus-menerus dan boleh jadi mengakar pada diri kita, serta metode untuk mengapresiasi suatu obyek juga merupakan suatu metode yang ditekankan secara terus-menerus.

opini yang berkembang di masyarakat. Kebanyakan melalui media, estetika diperkenalkan sebagai konsensus dalam skala tertentu, apakah regional, kolonial, dan disebarluaskan dengan berbagai cara. Terkadang estetika yang diperkenalkan dimaksudkan untuk mendukung sebuah industri terkait tren arsitektur, seperti industri perumahan. Estetika yang merupakan ideal suatu teritorial berbasis tradisi juga dapat memberi pengaruh teramat besar.

pilihan yang diberikan oleh situasi, hanya pilihan yang memungkinkan akan dipilih digunakan dalam rancangan si arsitek.

Trend Rumah TInggal Gaya Minimalis





Beberapa tahun belakangan ini, tren atau gaya arsitektur di Indonesia cenderung ke arah minimalis. Sebenarnya apa yang disebut Minimalisme itu?

Pada dasarnya, arsitektur minimalis merupakan modifikasi aliran desain bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.

Di Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis, semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang cenderung monoton, banyak ornamen, susah dibersihkan dan lain-lain. Di lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.

Minimalisme pun rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus, dengan saking inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton yang diterapkan secara total pada suatu bangunan rumah tinggal.

Tak bisa dipungkiri, desain bangunan rumah minimalis yang sering kita lihat di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak beton kurang cocok.

Pada musim panas, dak beton menerima panas terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi masalah yang umum terjadi.

Meski sebetulnya, beton cor dapat disubstitusi dengan material lain seperti atap baja ringan, pada prakteknya, radiasi panas matahari tetap menjadi masalah. Pada saat terik panas ruang pun dapat meningkat. Saat hujan, suara berisik air yang mengenai permukaan atap menjadi pengganggu.

Elemen lain yang tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela. Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat dari bahan tahan cuaca seperti aluminium. Karena bangunan minimalis cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar matahari.

Nah, dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengadaptasi trend arsitektur minimalis pada bangunan seperti rumah tinggal tidaklah dilarang atau salah. Tetapi trend minimalis yang ada juga harus disesuaikan dengan karakteristik tropis di Indonesia supaya jangan sampai terjadi "korban trend". Hal diatas hanyalah beberapa unsur saja dari unsur- unsur lainnya yang harus diperhatikan.

Bagaimana menurut anda ????

Senin, 19 Mei 2014

ARSITEKTUR HIJAU


Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk pemahaman dasar arsitektur hijau yang berkelanjutan, meliputi di antaranya lansekap, interior, dan segi arsitekturnya menjadi satu kesatuan. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga diterapkan di sekitar lingkungan kita. 

Misalnya, dalam perhitungan kasar, jika luas rumah adalah 100 meter persegi, dengan pemakaian lahan untuk bangunan adalah 60 meter persegi, maka sisa 40 meter persegi lahan hijau, Jadi komposisinya adalah 60:40. Selain itu membuat atap dan dinding menjadi konsep roof garden dan green wall. Dinding bukan sekadar beton atau batu alam, melainkan dapat ditumbuhi tanaman merambat. Selain itu, tujuan pokok arsitektur hijau adalah menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami, dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, arsitektur hijau diterapkan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Arsitektur hijau juga dapat direncanakan melalui tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan.

PENGELOLAAN AIR
Dalam perencanaan sebuah bangunan, seorang arsitek selalu dihadapkan pada masalah pengolahan air. Air hujan adalah salah satu yang perlu manajemen yang baik supaya tidak mengganggu kenyamanan hidup kita. Air hujan jamaknya dialirkan melalui saluran-saluran (vertikal maupun horizontal) yang ada di dalam lahan sebelum diteruskan ke sistem drainase kota. Pengaliran dengan mengandalkan sistem drainae kota ini terbukti sudah tidak efektif dalam mengelola air hujan.

KATA BIJAK by MARIO TEGUH


KATA BIJAK by MARIO TEGUH









WAJAH - WAJAH BARU ARSITEKTUR ITN 2013







 












PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU 2013/2014



           Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau yang biasa disebut PKKMB merupakan kegiatan yang diadakaan oleh ITN Malang dalam rangka pembekalan bagi mahasiswa baru sebelum melakukan aktifitas perkuliahan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin – kamis, 1 – 3 September 2013. Pada hari minggu, 31 agustus 2013 atau sehari sebelum kegiatan ini diadakan brefing atau pembekalan persiapan sebelum PKKMB. PKKMB ini di ikuti oleh sekitar 1587 calon mahasiswa, dari 2 fakultas ( Fakultas Teknologi Industri/FTI dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan/FTSP).
            PKKMB 2013 di mulai dengan upacara pembukaan yang dibuka oleh Wakil Rektor III, dalam sambutannya diharapkan semua kegiatan PKKMB tersebut diikuti dengan baik dan tertib sesuai peraturan. Kegiatan PKKMB diisi dengan kegiatan pengenalan – pengenalan kampus, selain itu juga terdapat materi – materi lain, diantarannya materi tentang NAPZA dari BNN kota malang, materi entrepreneur serta materi lainnya. Kegiatan upacara penutupan PKKMB 2013 dilaksanakan pada hari rabu, 3 september 2013 yang ditutup secara resmi oleh Rektor ITN Malang Ir. Soeparno Djiwo, MT. dan di waktu penutupan diadakan pemberian bantuan sosial kedesa binaan ITN Malang.
            Dengan diadakannya PKKMB 2013, diharapkan mahasiswa baru bisa mengetahui kegiatan – kegiatan perkulihan selain itu juga sebagai menjalin silaturahmi sesama mahasiswa baru.

PENERIMAAN JURUSAN MAHASISWA BARU


          Pengenalan Jurusan Mahasiswa Baru ( PJMB ) merupakan kegiatan yang di laksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) ITN Malang, guna menyambut mahasiswa baru jurusan arsitektur. Kegiatan ini di laksanakan pada hari sabtu – minggu, 19 – 20 Oktober 2013, kegiatan PJMB 2013 direncanakan akan dilaksanakan di coban talun kota wisata batu, akan tetapi karena ada beberapa faktor yang tidak diinginkan maka kegiatan ini dipindah di kampus I ITN Malang jalan sigura – gura no. 02 malang.
           Kegiatan PJMB 2013 diisi dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat dan positif bagi mahasiswa baru. Beberapa kegiatannya ialah pembukaan yang dibuka oleh sekertaris jurusan arsitektur, pengenalan jurusan, pengenalan HMA, materi arsitektur, sharing dan Tanya jawab dengan ketua IAI Malang yang sekaligus merupakan alumni ITN Malang serta dengan beberapa alumni ITN Malang, kegiatan Outbound, Pentas seni dari mahasiswa baru dan HMA, dan kegiatan positif lainnya. Disamping kegiatan – kegiatan inti PJMB tersebut, juga diadakan beberapa kegiatan pembekalan dan persiapan PJMB pada 3 minggu sebelum kegiatan PJMB. Kegiatannya antara lainnya pembuatan Maket oleh setiap kelompok dan artikel tentang banguna di  kota malang, pembuatan artikel bahan bangunan ramah lingkungan, pembuatan poster tentang suku setiap kelompok, pembuatan majalah diding serta latihan – latihan pentas seni.
            Kegiatan PJMB ditutup dengan diadakannya pentas seni/malam inagurasi, yang diadakan pada hari minggu malam. Kegiatan ini membuat sesama mahasiswa arsitektur yang baru maupun yang lebih senior bisa lebih akrab den seperti keluarga sendiri. Beberapa hasil karya dari kegiatan sebelum PJMB seperti, maket, poster dan mading dipamerkan di aula ITN Malang, pada beberapa munngu setelah kegiatan PJMB sekaligus dilaksanakan penutupan resmi dari sekertaris jurusan.kegiatan pameran ini juga diadakan beberapa materi/sharing dari BPR rayon 5 Jawa timur dan beberapa kegiatan lainnya.