Kamis, 24 April 2014
Minggu, 20 April 2014
BLOG TEMAN
Selasa, 08 April 2014
MEMBUAT MINIATUR POHON
CARA
MEMBUAT MINIATUR POHON
Dalam
membuat minitatur pohon untuk maket suatu bangunan ada beberapa cara atau
metode,. Disini saya akan memberikan di antara metode tersebut yang pernah kami pakai dalam membuat miniatur
pohon.
Beberapa
alat dan bahan yang perlu di persiapkan sebelum membuat miniatur pohon
1.
Kabel serabut
2.
Bahan Daun
3.
Lem Kayu
4.
Cat Semprot
5.
Solder
6.
Kawat Solder
7.
Penguat Pohon (hairspray/clear
pilox)
8.
Cutter
9.
Tang
10.
Pinset
11.
Kuas
Cara
pembuatan :
1.
Potong kabel dengan ukuran sesuai yang diinginkan. Misalnya 10 cm. Sayat
pembungkus kabel keluarkan isinya.
2.
satukan kawat serabut isi kabel tadi dengan cara dililit kemudian solder salah
satu bagian ujungnya.
3.
Ujung kawat yang tidak di solder kemudian di bagi menjadi beberapa bagian
tergantung berapa banyak cabang pohon yang diinginkan. Potong bagian ujung
batang bila terlalu panjang
4.
Setelah jadi. Kemudian kita somprot dengan cat semprot. Pertama dengan warna
abu-abu kemudian dengan warna batang pohon. Misalnya coklat tua.
7.
Setelah kering, beri hairspray atau pilox clear agar pohon tidak rontok dan
memberi kesan glossy.
sekian
dan terimakasih.
Somoga
bermanfaat
DESAIN RUMAH
MEMBUAT DESAIN RUMAH DENGAN BAIK
Membuat desain
rumah dengan baik dapat dilakukan siapa saja, karena "baik" itu
adalah sesuatu yang relatif. Baik bagi saya belum tentu baik bagi anda,
demikian pula sebaliknya. Tetapi untuk mencapai kesempurnaan dan kepuasan
merencanakan rumah tinggal alangkah bijaksananya apabila kita mempercayakan
kepada orang yang menguasai teori dan etika perencanaan.
Apa yang perlu
kita pertimbangkan dalam mendesain rumah tinggal kita.
1. Kebutuhan
ruang
Berapa banyak
ruang tidur, berapa banyak kamar mandi, perlu tidaknya gudang, dan fikirkan
ruang lain yang kita butuhkan. Urutkan berdasarkan skala prioritas agar kita
bisa mengatur mana yang harus didahulukan. Tentu saya pertimbangannya adalah
budget.
2. Tentukan
besaran ruang
Berapa luas
ruangan yang kita inginkan. Sebagai pertimbangan, fikirkan dahulu furnitur apa
saja yang akan ditempatkan di dalamnya. Jangan terlalu besar dan juga terlalu
kecil.
3. Kelompokkan
bedasarkan zona kegiatan.
Zona publik
adalah ruang-ruang yang bisa dimasuki siapa saja (keluarga dan juga orang
diluar penghuni rumah) ruang dimaksud misalkan teras, ruang tamu.
Zona privat
adalah ruang-ruang yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang. Misalkan
ruang tidur.
Zona servis
adalah ruang ruang dimana aktifitas yang dilakukan membutuhkan ruang khusus.
Misalkan dapur, ruang cuci, ruang jemur, ruang pembantu.
4.
Pertimbangkan ruang sirkulasi.
Ruang sirkulasi
adalah ruang pergerakan orang. Ruang ini terbentuk setelah kita merencanakan
perletakan furniture atau perabot. Sebagai pertimbangan sederhana, lebar ruang
sirkulasi minimal adalah 60cm. Ukuran ini didapat dari lebar standar manusia.
5.Pencahayaan
dan Penghawaan
Jangan lupa,
rumah yang sehat adalah rumah yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan
pencahayaan matahari yang cukup. Oleh karena itu, pikirkan bukaan jendela dan
fentilasi yang cukup.
Tidak sesederhana
itu mendesain rumah tinggal. Belum terfikir bagaimana bentuk atapnya, bagaimana
tampak depannya, bagaimana warnanya, HONGSHUI dan FENGSHUI bagi yang
mempercayainya.
Paling mudah,
percayakan kepada ARSITEK. Arsitek merangkum keinginan klient yang dipadu
dengan kaidah arsitektur.
Selain estetika
yang akan kita dapat, Biaya produksi juga dapat diprediksi.
Selasa, 01 April 2014
Sejarah ITN Malang
Sejarah ITN Malang

Pada
awalnya ITN Malang menempati areal kampus seluas 4 Ha di Jalan
Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang. Dengan jumlah mahasiswa ITN Malang
semakin meningkat, maka upaya pengembangan sarana dan prasarana dalam
dalam mendukung proses pembelajaran terus dilakukan. Pada tahu 1998 ITN
membangun kampus II yang dirancang sebagai kampus terpadu yang menempati
areal seluas 35 Ha dari lahan seluas 65 Ha yang dimiliki ITN Malang.
Pada Tahun 2000 Kampus II tersebut digunakan dan ditempati oleh jurusan/
program studi Teknik Mesin S1, Teknik Elektro S-1, Teknik Industri S1,
Teknologi Tekstil S1, dan Teknik Elektro D-III.
Pada
tahun 1982 ITN Malang membuka kembali jurusan/program studi baru, untuk
di FTI menambah jurusan/program studi Teknik Gula, sedangkan di FTSP
menambah jurusan/program studi Teknik Pengairan, Teknik Planologi, dan
Teknik Geodesi. Untuk memenuhi kebutuhan Sarjana Teknik di Indonesia
dari berbagai bidang keahlian, pada tahun 1985 ITN Malang menambah lagi
jurusan/program studi baru, yaitu jurusan/program studi Teknik
Elektronika S-1 di bawah FTI, dan jurusan/program studi Teknik
Lingkungan di bawah FTSP.
Pada
tahun 1985 ITN Malang pertama kali berhasil meluluskan Sarjana bergelar
Insinyur yang terdiri dari 6 orang dari Jurusan Teknik Mesin dan 8
orang dari Jurusan Teknik Sipil, sedangkan lulusan pertama Magister
Teknik Program Pascasarjana pada tahun 2002 terdiri dari 4 orang lulusan
Manajemen Industri dan 1 orang lulusan Manajemen Konstruksi.
Pada
tahun 2000, ITN Malang membuka Program Pascasarjana (S2) Magister
Teknik berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (
Dirjen DIKTI ) No. 75/Dikti/Kep/2000 dengan dua Program Studi yaitu
Program Studi Teknik Industri Konsentarsi Manajemen Industri dan Program
Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.
Dengan
demikian, sampai tahun 2004 di ITN Malang telah menyelenggarakan
pendidikan di tingkat Program Pascasarjana (S-2) dengan 2 (dua) Program
Studi, yaitu ; Program Studi Manajemen Industri dan Program Studi
Manajemen Konstruksi. Di tingkat Sarjana (S-1) dan Diploma Tiga (D-III)
dengan dua Fakultas yaitu ; Fakultas Teknologi Industri (FTI) membawahi
10 jurusan/ program studi, diantaranya ; Teknik Mesin S1, Teknik Elektro
S1, Teknik Industri S1, Teknik Kimia S1, Teknik Tekstil S1, Teknik Gula
dan Pangan S1, Teknik Elektronika S-1, Teknik Mesin D III, Teknik
Elektro D III dan Teknik Industri D III. Sedangkan Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan (FTSP) membawahi 8 jurusan/ program studi, yaitu Teknik
Sipil S1, Arsitektur S1, Teknik Pengairan S1, Teknik Planologi S1,
Teknik Geodesi S1, Teknik Lingkungan S1, Teknik Sipil D III dan Teknik
Geodesi D III.
Dengan
pertimbangan besarnya minat masyarakat yang belajar di bidang
informatika, pada tahun 2008 ITN Malang membuka jurusan/program studi
Teknik Informatika S-1, sedangkan konsentrasi Teknik Komputer dan
Informatika yang ada di jurusan/program Teknik Elektro dirubah menjadi
konsentrasi Teknik Komputer. Disamping itu, sehubungan dengan terjadinya
penurunan minat masyarakat yang belajar di jurusan/program studi Teknik
Geodesi D-III, maka pada tahun 2008 dilakukan penutupan.
Pada tahun 2009 jurusan/program studi Teknik Elektro membuka konsentrasi Teknik Telekomunikasi.
Jumlah
mahasiswa ITN Malang sampai tahun 2011 mencapai 4572 orang mahasiswa
yang berasal berbagai propinsi di seluruh Indonesia dan Negara Timor
Leste, sedangkan lulusan atau alumni ITN Malang telah mencapai 29.652
orang, dan mereka telah bekerja di instansi pemerintah, swasta, serta
industri.
Rencana
pengembangan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengacu pada
Rencana Strategis (RENSTRA) 2002 – 2012 terevisi yang didasarkan pada
HELTS 2003 – 2010 DIKTI dan prinsip Good University Governance
(GUG). Rencana pengembangan jangka pendek, menengah, dan panjang ITN
Malang diturunkan dari Visi, Misi, dan Renstra yang dijabarkan dalam
peta jalan (road map) ITN Malang, yaitu : Fase 1 (2005 – 2010)
Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi, Fase II (2010 – 2015) Penguatan
Pelayanan Prima untuk Pencapaian Daya Saing Nasional, Fase III (2015
2020) Pencapaian Daya saing Regional, dan Fase IV (2020 – 2025)
Pencapaian Daya Saing Global dan tercapainya Entitlement/Word Class University.
Setiap fase mempunyai keterkaitan yang koheren satu dengan lainnya,
sehingga keberhasilan pada satu fase sangat ditentukan kinerja pada fase
sebelumnya.
Pada
saat ini ITN Malang memfokuskan pada rencana pengembangan Fase II (2010
– 2015), yaitu penguatan layanan prima untuk pencapaian daya saing
nasional. Keberhasilan kinerja pada fase ini ditentukan oleh tercapainya
: (a). Pengembangan Tata Kelola, (b). Penguatan Citra Institusi, (c).
Pengembangan Good University Governance (GUG), dan Akreditasi Institusi.
Dalam
mencapai sasaran Fase II dan berkelanjutan pada fase berikutnya, setiap
akhir kegiatan semester, ITN Malang selalu memonitoring dan
mengevaluasi kinerja yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja,
sehingga prinsip dasar yang menjadi rujukan pada saat ini (Fase II) akan
dapat terealisasi sesuai dengan rencana.
Langganan:
Postingan (Atom)